Susi sebut saja begitu, dia istri dari seorang pilot TNI AU yang merasa kesepian karna suaminya 5 tahun sedang pergi dinas diluar Negeri. sebagai wanita dan sebagai seorang Istri Susi ingin merasakan belaian serta kehangatan lelaki, sedangkan Susi memiliki Sex yang sangat tinggi dan pada siapa dia akan melampiaskan Sexnya itu. Tampa berfikir panjang bagi Susi yang mempunyai banyak uang, diapun mencari seorang lelaki untuk memuaskan Nafsu Birahinya. bagi Susi Sex adalah segalanya di banding dengan apapun, dan Didin sebut saja begitu dialah brondong Susi yang sanggup memuaskan Nafsu Birahi Susi. hubungan mereka begitu intim layaknya suami istri, para pembantu dirumah Susi hanya bisa diam melihat kelakuan majikannya. dengan berjalannya waktu saat sialpun menimpah Susi, tatkala Susi dan Didin sedang asik bersex diiringi udara yang sangat dingin. hujan badai pun turun saat itu juga Suami Susi datang dengan penuh kejutan bagi Susi, para pembantu diam dengan penuh ketakutan.
"Tok... Tok... Tok..." Suami Susi mengetukan pintu kamar.
"apa sich bi... tunggu2" kata Susi dengan nada kerasnya.
"Tok... Tok... Tok..." kembali Suami Susi mengetukan pintu kamar, namun tak ada jawaban dari Susi. Suami Susi tak berfikir panjang lagi Dia mendobrak pintu kamar itu. "Gubraaakk"
spontan Susi dan Didin terkejut, yang berdiri tegap dengan seragam warna putih TNI AU bercucuran air hujan adalah Suami Susi. Sang Suami langsung menodongkan pistolnya kearah Didin
"mas... tunggu mas aku bisa jelaskan semuanya" kata Susi menahan suaminya untuk tidak menembak Didin.
tapi tak dihiraukan oleh sang Suami "Doorrr", penembakan telah dilepaskan tepat pada sasaran kening Didin, dan Didin pun tewas seketika.
"kyaaaaa...." teriakan Susi dari rasa ketakutan.
tak begitu saja bagi Suami Susi dia secepatnya mengarahkan sasaran tembakannya kearah Susi, Susi terkejut spontan dangan mepet ketembok kamar.
"mas... jangan mas... jangan" kata Susi dengan memohon pada Suaminya.
sang Suami berfikir... rasa sakit hatinya harus dibayar dangan sebutir timah panas. "Doorr..."
tembakanpun dilepaskan tepat pada jantung Susi, dan Susi pun tewas seketika, dan sang suami itu diam seribu bahasa kaku memandang kedua Durjana telah Dia bunuh...
"Tok... Tok... Tok..." Suami Susi mengetukan pintu kamar.
"apa sich bi... tunggu2" kata Susi dengan nada kerasnya.
"Tok... Tok... Tok..." kembali Suami Susi mengetukan pintu kamar, namun tak ada jawaban dari Susi. Suami Susi tak berfikir panjang lagi Dia mendobrak pintu kamar itu. "Gubraaakk"
spontan Susi dan Didin terkejut, yang berdiri tegap dengan seragam warna putih TNI AU bercucuran air hujan adalah Suami Susi. Sang Suami langsung menodongkan pistolnya kearah Didin
"mas... tunggu mas aku bisa jelaskan semuanya" kata Susi menahan suaminya untuk tidak menembak Didin.
tapi tak dihiraukan oleh sang Suami "Doorrr", penembakan telah dilepaskan tepat pada sasaran kening Didin, dan Didin pun tewas seketika.
"kyaaaaa...." teriakan Susi dari rasa ketakutan.
tak begitu saja bagi Suami Susi dia secepatnya mengarahkan sasaran tembakannya kearah Susi, Susi terkejut spontan dangan mepet ketembok kamar.
"mas... jangan mas... jangan" kata Susi dengan memohon pada Suaminya.
sang Suami berfikir... rasa sakit hatinya harus dibayar dangan sebutir timah panas. "Doorr..."
tembakanpun dilepaskan tepat pada jantung Susi, dan Susi pun tewas seketika, dan sang suami itu diam seribu bahasa kaku memandang kedua Durjana telah Dia bunuh...
:
Untuk di Print Postingan Ini pilih : Pages, From:2 To:2
1 komentar :
info menarik
Posting Komentar