Facebook adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang Mahasiswa Harvard University. sebuah situs sosial yang dapat menghubungkan kita dengan banyak orang didunia melalui media internet. Facebook yang sering kita singkat FB ini merupakan situs sosial atau pertemanan nomer 1 didunia dan itu berarti FB ini banyak digunakan oleh semua orang diberbagai belahan dunia. Dan seiring perkembangannya yang sangat cepat dan pemakainya atau penggunannya juga semakin bertambah dari hari kehari, situs ini menjadi banyak digunakan oleh penggunanya bukan hanya untuk menjalin pertemanan dan sebagai hiburan semata namun pada kenyataannya facebook digunakan untuk berbagai macam tujuan oleh penggunanya.
Ada yang memakainya untuk sebagai salah satu media komunikasi massa sebagai media promosi iklan untuk memperkenalkan barang-barang yang ingin dijual melalui situs ini kepada para penggunanya. Selain digunakan sebagai media promosi iklan dan bisnis facebook ini juga banyak digunakan oleh penggunanya untuk mendapatkan dukungan sosial. Dukungan sosial sendiri adalah dukungan yang didapatkan dari masyarakat, dan dalam kontek kali ini dukungan sosialnya dari masyarakat maya yang tergabung dalam facebook. Penggunaan facebook sebagai cara mendapatkan dukungan sosial banyak sekali kita temukan dalam facebook ini, misalnya saja banyak orang yang mengundang kita melalui FB untuk bergabung kedalam kelompok sosial yang dia bentuk dengan menggunakan facebook ini dan tujuannya untuk mendapatkan dukungan kita bergabung kedalam kelompok tersebut. Salah satu contoh nyatanya adalah saya yang juga sebagai pengguna facebook pernah diundang untuk bergabung kedalam kelompok “mendukung adanya pengadaan fasilitas pengubah warna dan model layout difacebook”, dilihat dari bentuk undangannya saja sudah dapat kita simpulkan bahwa maksud dari undangan ini agar mendapatkan dukungan dengan bergabungnya banyak orang kedalam kelompok tersebut, hal seperti inilah yang menurut saya sebagai salah satu contoh dari penggunaan facebook sebagai cara mendapatkan dukungan sosial khususnya pengguna facebook tentunya.
Tidak dapat dipungkiri lagi facebook adalah situs jejaring sosial memang bagian dari komunikasi massa yang sangat populer didalam semua kalangan dari yang tua sampai yang muda belia, hal ini saya rasa sangat wajar karena dari facebook kita bisa menjalin komunikasi dengan banyak orang diberbagai belahan dunia. Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas salah satu pandangan saya, tentang facebook sebagai sebuah situs jejaring sosial yang banyak digunakan untuk ‘mendapatkan dukungan sosial’ yang merupakan sebuah wujud dari perkembangan kreativitas para penggunanya.
Definisi Dukungan Sosial
Terdapat banyak definisi tentang dukungan sosial yang dikemukakan oleh para ahli. Sheridan dan Radmacher menekankan pengertian dukungan sosial sebagai sumber daya yang disediakan lewat interaksi dengan orang lain. “ Social support is the resources provided to us through our interaction with other people ”. (Sheridan dan Radmacher, 1992).
Pendapat lain dikemukakan oleh siegel yang menyatakan bahwa dukungan sosial adalah informasi dari orang lain bahwa ia dicintai dan diperhatikan, memiliki harga diri dan dihargai, serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban bersama. “ Social support is information from others that one is loved and cared for, esteemed and valued, and part of a network of communication and mutual obligation “ (Siegel dalam Taylor, 1999).
Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang didapat lewat pengetahuan bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan ia juga merupakan anggota dalam suatu kelompok yang berdasarkan kepentingan bersama.
Pentingnya Dukungan Sosial
Dukungan sosial pada umumnya menggambarkan mengenai peran atau pengaruh serta bantuan yang diberikan oleh orang yang berarti seperti anggota keluarga, teman, saudara, dan rekan kerja.
Menurut Saronson dkk (Suhita, 2005) dukungan sosial memiliki peranan penting untuk mencegah dari ancaman kesehatan mental. Individu yang memiliki dukungan sosial yang lebih kecil, lebih memungkinkan mengalami konsekuensi psikis yang negatif.
Keuntungan individu yang memperoleh dukungan sosial yang tinggi akan menjadi individu lebih optimis dalam menghadapi kehidupan saat ini maupun masa yang akan datang, lebih terampil dalam memenuhi kebutuhan psikologi dan memiliki sistem yang lebih tinggi, serta tingkat kecemasan yang lebih rendah, mempertinggi interpersonal skill (keterampilan interpersonal), memiliki kemampuan untuk mencapai apa yang diinginkan dan lebih dapat membimbing individu untuk beradaptasi dengan stress.
Dari berbagai penelitian yang dikemukakan oleh Atkinson (Suhita, 2005) menunjukkan bahwa orang yang memiliki banyak ikatan sosial cenderung untuk memiliki usia yang lebih panjang. Selain itu, juga relatif lebih tahan terhadap stress yang berhubungan dengan penyakit daripada orang yang memiliki sedikit ikatan sosial.
Akan tetapi, selain berpengaruh positif bagi individu, dukungan sosial dapat juga memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi psikologis. Faktor keintiman yang berlebihan dengan teman dan penerimaan dukungan sosial yang lebih tinggi akan menyebabkan individu mudah menerima informasi yang disampaikan oleh orang lain tanpa menyeleksi informasi-informasi yang bermanfaat dan informasi yang merugikan. Akibatnya ketika individu mendapatkan informasi yang kabur (gosip) akan mengalami kecemasan dan stress hal ini sesusai dengan pendapat Hofboll (Suhita, 2005).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial dapat mencegah individu dari ancaman kesehatan mental dan adanya dukungan sosial yang tinggi akan membuat individu lebih optimis dalam menghadapi kehidupan saat ini dan akan datang selain itu, individu dengan ikatan sosial lebih banyak cenderung memiliki usia yang lebih panjang.
Sumber Dukungan Sosial
Dari definisi diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa sumber dari dukungan sosial ini adalah orang lain yang akan berinteraksi dengan individu sehingga individu tersebut dapat merasakan kenyamanan secara fisik dan psikologis. Orang lain ini terdiri dari pasangan hidup, orang tua, saudara, anak, kerabat, teman, rekan kerja, staf medis serta anggota dalam kelompok kemasyarakatan.
Bentuk Dukungan
Sheridan dan Radmacher (1992), sarafino (1998) serta Taylor (1999) membagi dukungan sosial kedalam lima bentuk. Yaitu :
1. Dukungan instrumental (tangible assisstance)
Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stress karena individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi. Dukungan instumental sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah dengan lebih mudah.
2. Dukungan informasional
Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi, saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu, Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih mudah.
3. Dukungan emosional
Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.
4. Dukungan pada harga diri
Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu, pemberian semangat, persetujuan pada pendapat induividu, perbandingan yang positif dengan individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri dan kompetensi.
5. Dukungan dari kelompok sosial
Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial dengannya. Dengan begitu individu akan merasa memiliki teman senasib.
PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI PENCARIAN DUKUNGAN SOSIAL
Kemajuan teknologi merupakan salah satu hal pendukung yang membuat interaksi manusia menjadi lebih mudah. Manusia bisa tetap terhubung dengan manusia lainnya yang jaraknya jauh dengan menggunakan salah satu hasil teknologi, yaitu internet. Di dalam internet terdapat berbagai jenis situs yang dapat diakses, terutama situs jejaring sosial.
Situs jejaring sosial sangat banyak jenisnya, ada yang khusus berfungsi sebagai penghubung satu orang dengan orang lain hingga ada situs yang menyediakan permainan online yang bisa dimainkan beberapa orang sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Banyak situs yang terlahir dan didedikasikan untuk menjadi sebuah situs jejaring sosial, antara lain : Facebook, Friendster, Plurk, Twitter, MySpace, Tagged, Multiply dan masih banyak lagi yang lainnya.
Facebook adalah salah satu situs jejaring sosial yang paling diminati saat ini. Dengan jumlah anggota mencapai 200 juta orang di bulan April 2009 lalu berdasarkan catatan dari CEO Facebook, Mark Zuckerberg, membuat situs ini menempati peringkat ke-6 sebagai situs yang paling sering dikunjungi oleh pengguna layanan internet di seluruh dunia.
Facebook juga merupakan brand community yang sangat familiar saat ini, hampir seluruh kalangan masyarakat mengenal dan bahkan menjadi anggota dari situs ini, sehingga tidak heran apabila banyak pihak yang berusaha meraup popularitas dan mencari keuntungan dari situs ini, seperti contohnya keberhasilan Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat karena ia berkampanye melalui akun Facebook yang ia miliki dengan cara membangun basis fund raising melalui Facebook.
Berkaca kepada pengalaman pemilihan presiden AS tersebut, media alternatif seperti situs pribadi, portal video YouTube, portal jaringan Facebook, atau pesan layanan singkat memang sangat mempengaruhi pencitraan seorang kandidat. Kelompok yang paling terpengaruh dengan media alternatif itu adalah pemilih pemula yang relatif merupakan swingvoters (pemilih muda).
Pada Pemilu 2009 lalu, para bakal calon presiden di Indonesia juga tidak mau ketinggalan. Mereka semua memanfaatkan Facebook. Bagi pengguna Facebook, ketika masa kampanye tahun 2009 lalu pasti banyak nama-nama kandidat capres tersebut mondar-mandir di kolom ‘Teman yang Disarankan.’ Facebook dilirik mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang kembali mencalonkan diri maupun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mempertahankan kursinya. Bakal calon presiden lain pun tak mau ketinggalan kereta. Sebut saja Wiranto, Amien Rais, Sutiyoso, Sultan Hamengku Buwono X, Prabowo Subianto, Hidayat Nur Wahid, dan Fadjroel Rachman. Namun, penggunaan media Facebook sebagai media untuk mencari dukungan ini agaknya dirasa kurang bagi penduduk Indonesia, mengingat jumlah orang yang mengakses internet di Indonesia hanya sekitar 10,5% dari keseluruhan warga Indonesia, atau sekitar 25 juta orang.
Dan ketika kita sudah meng-add mereka, jangan harap para kandidat capres itu bakal bersusah payah memutakhirkan data, mengisi wall atau menjawab berbagai pesan dari kita. Pastilah para kandidat capres memiliki tim Facebook yang kerjanya khusus mengelola situs tersebut.
Anggota DPR pun banyak yang memiliki akun di Facebook. Bahkan, ada beberapa anggota legislatif yang setiap saat memutakhirkan informasi di Facebook, bahkan ketika sedang rapat seolah-olah hal itu menjadi pekerjaan utamanya.
Selain digunakan untuk kepentingan politik, Facebook lebih sering digunakan untuk keperluan dukungan secara sosial. Seperti yang terjadi pada beberapa waktu, ketika kasus Prita sedang marak-maraknya dimuat di media massa, lalu muncullah gerakan untuk mendukung prita Mulyasari supaya terbebas dari jeratan hukum dan denda yang harus dibayarkan. Mereka memberi nama gerakan ini Gerakan Koin Keadilan Untuk Prita Mulyasari.
Suksesnya gerakan ini jelas tak bisa dipisahkan dari peran media massa. Dari Facebook dan Twitter, kampanye Koin Keadilan Prita menyebar ke media-media massa, terutama televisi. Media inilah yang bisa menjangkau lapisan masyarakat paling rendah. Secara sosiologis, ini adalah gerakan sosial yang efektif. Motor gerakan ini adalah para pengguna Facebook yang dalam kajian sosiologi dikelompokkan sebagai masyarakat kelas menengah. Sejarah membuktikan lapisan menengah inilah yang biasanya menentukan perubahan di sebuah masyarakat.
Karena sumbangan berupa uang koin, maka semua lapisan masyarakat bisa ikut berpartisipasi. Bukan hanya kelas menengah tapi juga termasuk kelas paling bawah. Ade Novita selaku pencetus gerakan ini menuturkan, banyak penyumbang yang berasal dari lapisan masyarakat paling bawah. Dan ternyata hasilnya luar biasa, bahkan di luar dugaan para penggagas ide ini. Dalam waktu hanya sekitar setengah bulan, jumlah koin yang terkumpul sekitar Rp 700 juta (di luar sumbangan selain koin). Jumlah ini jauh lebih banyak dari target semula Rp 204 juta. Inilah pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, uang sumbangan terkumpul bukan lagi dalam satuan juta rupiah, tapi juga dalam satuan ton! Jika diasumsikan semua koin dalam satuan Rp 500,- berat koin sejumlah itu diperkirakan sekitar 8 ton.
Lalu akan timbul pertanyaan di benak kita mengapa Facebook sering digunakan sebagai medium untuk membuat gerakan dukungan terhadap suatu fenomena? Menurut pandangan saya, luasnya jangkauan Facebook dan banyaknya anggota situs jejaring ini membuat suatu gerakan yang dibuat di Facebook akan dengan mudah diketahui dan diikuti oleh orang yang mengetahui tentang gerakan tersebut. Apalagi, peringkat akses dari situs Facebook sangat tinggi, sehingga akan memperbesar kemungkinan suatu gerakan atau isu yang disebarkan di Facebook akan tersebar lebih cepat. Orang dari berbagai penjuru dunia akan dapat mengetahui mengenai adanya suatu gerakan di Facebook dan mereka dapat menjadi anggotanya tanpa harus berada di wilayah dimana isu dari gerakan tersebut sedang berlangsung. Sebagai contoh, kasus Prita terjadi di jakarta, Indonesia. Namun para warga Indonesia yang mengatahui tentang isu ini dapat menjadi anggota dan memberikan dukungan, walaupun mereka tidak sedang berada di Indonesia.
Selain itu, kemudahan dan akses dalam mengikuti gerakan tersebut sangat mudah. Maksudnya adalah, hanya bermodalkan akun Facebook yang dimiliki oleh seseorang, maka orang tersebut berhak untuk mengikuti berbagai gerakan yang ada di situs Facebook. Dan karena untuk mengikuti gerakan ini biasanya gratis, maka dapat dipastikan banyak orang yang mau mengikuti suatu gerakan secara sukarela, walaupun terkadang mereka tidak mengetahui isu (berita atau tujuan) mengenai gerakan tersebut.
Itulah wacana dan opini sekilas mengenai penggunaan dan pemanfaatan Facebook sebagai media pencari dukungan sosial dan politik. Kesimpulan dari wacana ini adalah secara umum Facebook dapat menjangkau khalayak dengan lebih cepat dan para anggotanya dapat berinteraksi secara langsung tanpa ada delay. Sehingga apabila ada suatu gerakan yang dibuat di Facebook, biasanya akan cepat dikenal dan cepat ‘dihinggapi’ anggota karena hal tersebut. Maka dari itu, Facebook merupakan salah satu media pencari dukungan yang cukup efektif dan bagus apabila kita mampu menguasai dan mempergunakan strategi pemanfaatan media ini dengan benar.
<<SEBELUMNYA DAFTAR ISI BERIKUTNYA>>
0 komentar :
Posting Komentar