Senin, 18 Juli 2011

Bertahan Untuk Hidup


Wanita setengah baya yang mempunyai 2 (Dua) Anak satu putera dan satu puteri terbaring tak berdaya di tempat Tidur, Wanita itu bernama sebut saja Lastri dan suaminya telah meninggal Dunia satu tahun yang lalu. Lastri menderita penyakit TBC ( Tuberculosis ) yang sudah cukup parah, danapa yang di harap bagi Lastri yang tak punya sanak Saudara, kedua Anaknya pun masih pada kecil yang berusia 4 dan 2 tahun. biasanya Lastri sehari-harinya berjualan Keliling panganan Kue dll, Lastri cukup Tegar menghadapi kenyataan yang dia pikul sendiri. tidak ada yang peduli dengan kehidupan Lastri bagaikan di pulau pengasingan, Lastri anak satu-satunya dari kedua orang tuanya dan mertuanya sangat membenci Lastri. pernikahannya waktu itu tampa ada Restu dari Pihak orang tua dan saling bersengketa satu sama lain. Lastri mencoba bangkit dari tempat tidurnya dia berfikir kalau berlarut seperti ini bagaimana dia anaknya makan dan minum sedangkan itu membutuhkan Uang, namun bagaimana dia akan berjualan lagi uang untuk membuat panganan kue dia sudah tidak ada. tampa berfikir panjang Lastri membawa kedua anaknya dan pergi mencari uang, ternyata Lastri dan kedua anaknya mengemis di jalanan memohon-mohon meminta-minta untuk belas kasihan pada orang lain yang dia tidak kenal. satu hari sudah Lastri dan anaknya mengemis di jalanan ternyata tuhan masih peduli dan sayang pada Lastri, rizki yang Lastri terima cukup untuk modal jualan dan makan satu hari, Lastri senang dan membawa anak-anaknya untuk pulang kerumah
" Alhamdulillah ... Engkau berikan kemudahan pada ku "
Lastri mengucapkan Syukur pada Tuhan dengan panjatkan Do'a. hari telah malam Lastri mempersiapkan rencananya untuk berjualan esok hari dengan berfikir apa saja yang harus di beli sambil batuk yang menggelitik Lastri, tampa sadar batuknya itu mengeluarkan darah yang kental. Lastri sudah tak heran lagi dengan kejadian itu karna dia tahu penyakitnya itu sedah cukup parah dan tidak pernah di obati,
" Allah, berilah aku kesempatan untuk hidup sampai kedua anakku berusia sepuluh tahun "
itulah Do'a Lastri setiap batuk menggelitik itu datang mengganggu paru-paru Lastri. Dengan perjuang Lastri dalam hidup yang tak pernah menyerah, dan semangat sang Ibu kepada anaknya yang tak pernah padam semua itu untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Lastri mampuh menahan penyakitnya yang sudah parah dan memikul derita hidup sendirian, dia memohon pada tuhan agar dia tidak dicabut nyawanya sampai kedua anaknya berusia 10 ( sepuluh ) tahun dan  Tuhan pun mengabulkan permintaan Lastri. Delapan tahun kemudian penyakit Lastri tidak pernah berubah serta kehidupan Lastri pun tidak berubah pula, kedua anaknya kini sudah pada besar yang putera berusia 14 (empat belas) tahun dan yang puteri berusia 10 (sepuluh) tahun. Lastri yang menderita penyakit TBC ( Tubercolosis ) menghembuskan Nafasnya yang terakhir, dan kedua anaknya menangis tersedu-sedu karna mereka kehilangan orang tuanya untuk kedua kalinya.

Perhatian :
Untuk di Print Postingan Ini pilih : Pages, From:2 To:2
print this page

0 komentar :